Masalah penderitaan manusia terkait dengan masalah
keburukan (saya memakai istilah ini sebagai ganti kata ‘evil’, karena terjemahan kata ‘evil’
sering rancu dengan kata crime yang
dalam bahasa Indonesia memiliki arti kejahatan pula). Keterkaitan dua masalah
ini selalu berhadapan dengan masalah Ketuhanan. Sebagaimana diketahui bahwa
Tuhan selalu menyandang predikat mahakuasa (omnipotence),
mahatahu (omniscience), dan mahabaik
(omnibenevolence). Namun dari segala
kemahaanNya itu, bagaimana bisa ada keburukan dan penderitaan yang hadir
bersama-sama denganNya?
Keburukan sinonim dengan ketidaksempurnaan.
Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana ketidaksempurnaan itu dapat hadir dan
melahirkan penderitaan bagi manusia, yang merupakan makhluk yang dipercaya
dikasihi oleh Tuhan? Apakah dalam kuasaNya yang sempurna itu Tuhan menciptakan
ketidaksempurnaan? Apakah dalam kemahatahuanNya Tuhan sengaja memalingkan wajah
untuk tidak melihat adanya ketidaksempurnaan? Atau apakah dalam
kemahabaikkanNya Ia sengaja membiarkan adanya keburukan?
Bagaimana Tuhan yang mahakuasa dan mahabaik dapat
membiarkan keburukan ada? Jika Dia mahakuasa, mengapa dibiarkanNya keburukan
dan penderitaan ada? Bukankah ia sanggup untuk menghilangkan keburukan dan
penderitaan dengan kemahakuasaanNya? Jika Dia memang mahabaik, mengapa Ia
membiarkan orang-orang yang tidak berdosa seringkali hidup dalam penderitaan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar