Translate

Senin, 20 Februari 2012

Penggugat Tuhan


Masalah penderitaan manusia terkait dengan masalah keburukan (saya memakai istilah ini sebagai ganti kata ‘evil’, karena terjemahan kata ‘evil’ sering rancu dengan kata crime yang dalam bahasa Indonesia memiliki arti kejahatan pula). Keterkaitan dua masalah ini selalu berhadapan dengan masalah Ketuhanan. Sebagaimana diketahui bahwa Tuhan selalu menyandang predikat mahakuasa (omnipotence), mahatahu (omniscience), dan mahabaik (omnibenevolence). Namun dari segala kemahaanNya itu, bagaimana bisa ada keburukan dan penderitaan yang hadir bersama-sama denganNya?
Keburukan sinonim dengan ketidaksempurnaan. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana ketidaksempurnaan itu dapat hadir dan melahirkan penderitaan bagi manusia, yang merupakan makhluk yang dipercaya dikasihi oleh Tuhan? Apakah dalam kuasaNya yang sempurna itu Tuhan menciptakan ketidaksempurnaan? Apakah dalam kemahatahuanNya Tuhan sengaja memalingkan wajah untuk tidak melihat adanya ketidaksempurnaan? Atau apakah dalam kemahabaikkanNya Ia sengaja membiarkan adanya keburukan?
Bagaimana Tuhan yang mahakuasa dan mahabaik dapat membiarkan keburukan ada? Jika Dia mahakuasa, mengapa dibiarkanNya keburukan dan penderitaan ada? Bukankah ia sanggup untuk menghilangkan keburukan dan penderitaan dengan kemahakuasaanNya? Jika Dia memang mahabaik, mengapa Ia membiarkan orang-orang yang tidak berdosa seringkali hidup dalam penderitaan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar